we

zwani.com myspace graphic comments
www.TwitterBackgrounds.org
SELAMAT DATANG DI BLOG NUR SETYA WATY

Kamis, 22 Desember 2011

kebudayaan kalimantan tengah


KEBUDAYAAN PENDUDUK KALIMANTAN TENGAH




NUR SETYA WATY



FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang  mengenai “KEBUDAYAAN PENDUDUK KALIMANTAN TENGAH”.
Makalah ini berisikan tentang kebudayaan penduduk Kalimantan tengah. Dimana masyarakat yang tinggal di Kalimantan tengah itu kebanyakan suku dayak. Kemudian di ikuti oleh suku-suku yang lainnya (pendatang) seperti orang banjar,orang bugis,orang Madura,orang makasar dan masih banyak lagi.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan karena keterbatasan kami dalam berbagai hal. Oleh karena itu kepada semua pihak kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah kami ini.



                                PENULIS




BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Kalimantan tengah adalah salah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak dipulau Kalimantan. Ibukotanya adalah kota palangkaraya. Kalimantan tengah memiliki luas 157.983 kmdan berpenduduk sekitar 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878 laki-laki dan 1.054.721 perempuan. (hasil sensus penduduk Indonesia 2010)
Dimasa penjajahan, suku dayak di daerah Kalimantan tengah, sekalipun telah bersosialisasi dengan pendatang, namun tetap berada dalam lingkungannya sendiri tahun 1919, generasi muda dayak yang telah mengenyam pendidikan formal, mengusahakan kemajuan bagi masyarakat dengan mendirikan serikat dayak dan koperasi dayak yang di pelopori oleh hausman babu, M.lampe Philips Sinar Haji Abdul Gani dan masih banyak lainnya.
Serikat dayak dan koperasi dayak bergerak aktif hingga tahun 1926. Sejak saat itu suku dayak menjadi lebih mengenal keadaan zaman dan mulai bergerak. Tahun 1928 kedua organisasi tersebut dilebur menjadi pakat dayak, yang bergerak dalam bidang social,ekonomi, politik mereka yang terlibat aktif  dalam kegiatan tersebut ialah Hausman Babu,Anton samat.pakar dayak merupakan perjuangan hingga bubarnya pemerintahan belanda di Indonesia tahun 1975.

RUMUSAN MASALAH
ü  Brapa banyak jumlah penduduk Kalimantan tengah?
ü  Bagaimana  bentuk desa orang-orang dayak dikalimantan tengah ?
ü  Apa Mata pencaharian orang-orang dayak dikalimantan tengah ?
ü  Bagainama system  kekerabatan dan system kemasyarakatan sekar ang  kalimantan tengah ?
ü  Rata-rata agama apa yang dianut oleh penduduk provinsi Kalimantan tengah ?
ü  Bagaimana masalah pembagunan dan modernisasi di penduduk kalimantan tengah?




TUJUAN
Agar semua kalangan dari siswa-siswi sampai kalangan mahasiswa dapat mengetahui kebudayaan penduduk Kalimantan tengah yang mempunyai beberapa suku khususnya suku dayak.
MANFAAT
Agar semua kalangan mengetahui seluk beluk tentang kebudayaan penduduk Kalimantan





BAB II

PEMBAHASAN

A.     Brapa banyak jumlah penduduk Kalimantan tengah?
Jumlah Penduduk Kalimantan Tengah berdasarkan sensus penduduk tahun 1961 adalah 496.518 jiwa dengan perincian seperti yang tertera di dalam Tabel VII. Dalam tahun 1971 penduduk itu terbukti sudah menjadi lebih dari 700.000 jiwa.
TABEL VII
Penduduk Kalimantan Tengah Tahun 1961
No
Kotapraja dan kabupaten
Laki-laki
perempuan
Jumlah
1
Kotapraja Palangka Raya
4.070
2.786
6.856
2
Kabupaten Kapuas
78.027
77.021
155.048
3
Kabupaten Barito Utara
36.444
35.404
71.848
4
Kabupaten Barito Selatan
36.788
36.578
73.366
5
Kabupaten Kotawaringin Barat
25.975
25.174
51.149
6
Kabupaten Kotawaringin Timur
70.008
68.243
138.251
Jumlah
251.312
245.206
496.518

Jumlah penduduk berdasarkan sensus yang dilakukan Pemerintah Propinsi Kalimantan Tengah pada tahun 1963 adalah 593.828 jiwa, dan dari perwakilan Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah telah dilaporkan bahwa pada tahun 1968 jumlah penduduk Propinsi itu sudah bertambah menjadi disekitar 750.000 jiwa. Melihat angka-angka tersebut, dapat di tarik kesimpulan bahwa di Kalimantan Tengah telah terjadi perkembangan penduduk yang sangat pesat. Jika perkiraan dari Perwakilan Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah benar, maka sejak tahun 1968 mayoritas penduduk Kalimantan Tengah ada kemungkinan bukan orang Dayak lagi melainkan transmigran spontan yang berasal dari jawa yang sudah padat penduduk itu.

B.      Bagaimana  bentuk desa orang-orang dayak dikalimantan tengah ?
Rumah-rumah Desa pada umumnya didirikan ditepi jalan yang dibuat sejajar ataupun tegak lurus dengan sungai. Rumah penduduk pada umumnya dibuat dari sirap (lempengan kayu) atau kulit kayu.  Dahulu rumah-rumah gaya lama di Kalimantan tengah berupa rumah panjang yang oleh  orang Ngaju danOt-Danum di sebut betang. Betang dapat mempunyai ruangan-ruangan kecil (bilik) sampai 50 ruangan. Rumah semacam itu kini sudah jarang di Kalimantan Tengah, tetapi masih banyak terdapat di Daerah utara, yaitu di daerah suku bangsa Ot-Siang dan Murung.
Rumah-rumah panjang juga terbuat dari kayu dan bertonggak tinggi sebagai kakinya. Tinggi tonggak adalh di antara 5 sampai 7 meter. Rumah panjang pada masa dahulu adalah tempat kediaman keluarga ambilineal kecil (minimal ramage). Bentuk rumah yang paling umum kini terdapat di Kalimantan tengah adalah rumah-rumah berbentuk lebih kecil yang didiami oleh satu sampai lima kluarga batih yang berkerabat, pada orang Ma’anyan, rumah demikian itu disebut lewu.

C.      Apa Mata pencaharian orang-orang dayak dikalimantan tengah ?
Mata pencaharian mereka adalan berladang. Berladang adalah suatu pekerjaan yang memakan banyak tenaga. Untuk mengerjakannya, penghuni dari suatu rumah tangga saja tidak mencukupi, mereka harus memperoleh bantuan dari tetangga mereka. Oleh karena itu maka di desa Telang di daerah Ma’anyanmisalnya telah di kembangkan suatu system kerjasama dengan jalan membentuk kelompok gotong-royong, yang biasanya berdasarkan hubungan keterangan atau persahabatan.
Di dalam rumah tangga yang kekurangan tenaga kerja, laki-laki, kaum wanitalah yang menggantikan pekerjaan yang kasar itu, yaitu membuka hutan, membersihkan semak-semak, bahkan juga menebang pohon-pohon yang sebenarnya pekerjaan orang laki-laki. Siklus pekerjaan lading di Kalimantan adalah sebagai berikut: pada bulan-bulan Mei, juni atau juli orang menebang pohon-pohon di hutan.
Berburu, mencari hasil hutan, dan mencari ikan. Sumber protein orang Dayak Kalimantan Tengah pada umumnya dipenuhi dengan makanan yang terdiri dari ikan-ikan sungai, daging babi, kerbau, dan ayam walaupun sangat digemari, bukanlah merupakan makanan sehari-hari, tetapi makanan  pada waktu ada upacara-upacara adat atau pada waktu desa kebetulan dikunjungi tamu-tamu penting.
Alat tradisional orang ngaju untuk berburu selain dondang, masih ada beberapa lagi yang penting, umpamanya lonjo (tombak), ambang (parang), jarat (jerat), sipet (berisikan ranjau kayu atau bambu runcing) yang disebut tambuwung.



D.     Bagainama system  kekerabatan dan system kemasyarakatan sekar ang  kalimantan tengah ?
sistem kekerabatan
Sistem kekerabatan orang Dayak Kalimantan Tengah baik Ngaju, Ot-Danum maupun Ma’anyan, berdasarkan keturunan ambilineal, yang menghitungkan hubungan kekerabatan untuk sebagian orang dalam masyarakat melalui orang laki-laki dan untuk sebagian orang yang lain dalam masyarakat itu juga, melalui orang-orang wanita.
Pada masa sekarang kelompok kekerabatan yang terpenting adalah keluarga luas utrolokal yang di Kalimantan Tengah biasanya menjadi isi dari suatu rumah tangga. Rumah tangga ini juga berlaku sebagai kesatuan fisik misalnya dalam system gotong royong, dan sebagai kesatuan rohaniah dalam upacara-upacara agama kaharingan. Setiap keluarga luas mempunyai ruh pelindung sendiri, dan beberapa di antaranya memuja ruh-ruh nenek moyangnya sendiri. Kecuali itu, setiap rumah tangga keharingan mempunyai pantangan terhadap makanan khusus yang harus di taati oleh warga-warganya.
Orang dayak ada perkawinan yang dianggap ideal dan amat diingini oleh umum, yaitu perkawinan di antara dua orang bersaudara sepupu yang kakek-kakeknya adalah saudara sekandung, yaitu apa yang di sebut hajenan dalam bahasa Ngaju (saudara sepupu derajat kedua). Sel;ain itu juga dianggap baik perkawinan di antara dua orang saudara sepupu yang ibu-ibunya bersaudara sekandung, dan di antara cross-cousin. perkawinan yang dianggap sumbang (sala horoi)dalam bahasa ngaju). Adalah perkawinan di antara saudara sepupu yang ayah-ayahnya adalah bersaudara sekandung (patri-parallel cousin), dan trutama sekali perkawinan di antara orang-orang dan generasi yang berbeda, misalnya antara seorang anak dengan orang tuanya, atau antara seorang gadis dengan mamaknya.

Sistem kemasyarakatan
Pemerintah desa
Pemerintah desa secara formil derada ditengah pembekal dan pengulu.pembekal bertindak sebagai pemimpin administrative, dan pengulu sebagai kepala adat dalam desa. Syarat untuk menjadi pembekal  adalah kemampuan menulis dan membaca huruf latin, mempunyai rumah dan mempunyai pengaruh di desanya. Adapun syarat bagi orang pengulu adalah keahlian dalam soal-soal adat. sebagai seorang ahli adat, pengulu harus bertindak dalam hal memutuskan perkara-perkara hukum dan menjadi wakil desanya pada upacara-upacara adat yang diadakan didesa tetangga. Kedudukan pembekal danpengulu sangat terpandang di desa. Mereka mendapatkan jabatan mereka melalui pemilihan oleh warga desa. Dahulu kedua jabatan tersebut dirangkap oleh seorang kepala desa yang disebut patih, tetapi kemudian karena pekerjaan administrative makin bertambah dengan kemajuannya zaman, maka terjadi pemisahan tersebut.


Hukum adat
Hukum adat orang-orang dayak di seluruh Kalimantan, termasuk juga dari Kalimantan yang kini menjadi wilayah Malaysia dan brunai, telah pernah diseragamkan dalam suatu musyawarah besar yang diadakan di desa Huron Anoi (Tumbang Anoi) Kahayan Hulu. Kalimantan Tengah Musyawaroh ini berlangsung diantara 22 Mei sampai dengan 24 Juli 1894. Musyawarah ini dikenal oleh orang Dayak Kalimantan Tengah dikenal sebagai perdamaian Tumbang Anoi, dihadiri oleh kepala-kepala adat dan demang-demang dari antara lain Kalimantan Selatan,Barat,dan juga dari Utara. Di dalam musyawarah tersebut telah diseragamkan garis-garis besar hukum adat, agar dapat dijadikan pedoman bagi seluruh orang Dayak seluruh Kalimantan, agar tidak terjadi lagi kesimpang-siuran yang dapat menimbulkan pertentangan diantara sesama orang Dayak. Sejak hukum adat berlaku di seluruh Kalimantan adalah berdasarkan keputusan musyawarah.


E.    Rata-rata agama (religi) apa yang dianut oleh penduduk provinsi Kalimantan tengah ?
Berdasarkan religinya, penduduk propinsi Kalimantan tengah dapat di bagi menjadi empat golongan, ialah:
1)      Golongan yang menganut agama Islam
2)      Golongan yang menganut agama pribumi
3)      Golongan yang menganut agama Kristen
4)      Golongan yang menganut agama katolik
Menurut Laporan Perwakilan Departemen Agama Propinsi Kalimantan Tengah (1968), maka orang islam merupakan golongan terbesar. Jumlah besar dari orang islam itu sudah tentu disebabkan karena di propinsi Kalimantan Tengah sekarang ini ada banyak orang pendatang.
Agama asli dari penduduk pribumi adalah agama keharin Kalimantan timbul suatu kesadaran akan kepribadian kebudayaan mereka sendiri dan sutu keinginan kuat untuk mrnghidupkan kembali kebudayaan dayak yang asli. Umat Kaharingan percaya bahwa alam sekitar hidup ini penuh dengan makhluk-makhluk halus dan ruh-ruh (Ngaju ganan) yang menempati tiang rumah, batu-batu besar, pohon-pohon besar, hutan belukar, air, pokoknya alam sekeliling tempat tinggal manusia.
Kristen mulai masuk daerah Kalimantan Tengah mulai pertengahan abad yang lalu, dan aliran agama Kristen yuang pada masa sekarang ini paling besar jumlah penganutnya adalah aliran Gereja Kalimantan Evangelis.
Adapun agama katolik baru disebarkan diantara orang dayak di Kalimantan Tengah mulai zaman kemerdekaan.

F.       Bagaimana masalah pembagunan dan modernisasi di penduduk kalimantan tengah? 
Setelah Kemerdekaan, orang Dayak Ngaju berhasrat agar Kalimantan Tengah menjadi sebuah propinsi sendiri, lepas dari Kalimantan Selatan. Hasrat itu diperjuangkan oleh organisasi “Penyalur Hasrat Rakyat Kalimantan Tengah”, dan perjuangan mereka berhasil dengan terbentuknya propinsi Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Mei 1957.
Sejak itu, orang Kalimantan Tengah mulai membangun daerahnya yang sebagian besar masih hutan rimba.desa pahandut di tepi Sungai Kahayan dijadikan tempat untuk membangun ibukota Palangka Raya. Dengan bantuan Uni Soviet, dibangun suatu jalan sepanjang 35 KM yang menghubungkan Palangka Raya dengan Tengkiling; sedangkan pembangunan prasarana lain berupa pembuatan lapangan-lapangan terbang di Palangka Raya dan Pangkalan Bun, serta pembuatan tempat-tempat pendaratan di air dan tempat-tempat berlabuh untuk pesawat terbang seperti Catalina dan lain-lain misalnya Sampit, Muara Teweh, Kasongan, Kuala Kapuas,Kuala Kurun dan Pangkoh. Juga mulai di gali terusan-terusan yang menghubungkan satu sungai besar dengan lain. Kecuali itu, terusan-terusan juga direncanakan sebagai sumber untuk sistem irigasi yang akan mengairi sawah-sawah bagi transmigran-transmigran dari Jawa dan Bali yang akan datang di daerah-daerah tersebut.
Kekayaan Kalimantan tidak terutama terletak dalam tanah yang subur dan tanah yang cocok untuk mengembangkan pertanian yang berarti, tetapi kekayaan Kalimantan terletak dalam kekayaan isi buminya yang mengandung minyak bumi, emas, dan intan sedangkan hutan rimbanya juga mengandung kekayaan-kekayaan yang dapat diexploitasi.
Sayang bahwa usaha-usaha pembangunan tidak selalu berjalan dengan lancar. Hal ini rupa-rupanya tidak terletak kepada sifat kurang kemampuan dan sikap mental dari orang Dayak Kalimantan Tengah, tetapi merupakan suatu akibat ari kemacetan menyeluruh yang dialami oleh Negara kita pada tahun-tahun terakhir ini.



BAB III
A.   PENUTUP

a.    Kesimpulan

Kalimantan Tengah adalah salah satu Propinsi Republik Indonesia yang terletak di salah satu pulau Kalimantan Indonesia.

b.    Saran
Kebudayan Kalimantan seharusnya tetap di jaga dan dilestarikan supaya tambah maju dan juga berkembang wilayahnya.





DAFTAR PUSTAKA



Hudson, J.M.
1966       Letters from Kalimantan: II. Indonesia, II: hlm. 25-36
1967       letters from Kalimantan: III.Indonesia,III: hlm. 121-134

Kertodipoero B.A., Sarwono
1963       kaharingan, Religi dan penghidupan di Pehuluan Kalimantan penerbit Sumur Bandung

Munandar, A., Liem Hian Tjong
1961       Tentang Tinggi Badan, Berat Badan dan Lingkaran Dada Orang Suku Bangsa Ot-Danum. Medan ilmu pengetahuan Indonesia. hlm. 41-61

Sensus
1962       Sensus Penduduk 1961. Jakarta, Biro Pusat Statistik, Kabinet Pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar